Minggu, 02 Februari 2014

Daftar List Beasiswa Program Sarjana, Master, dan Doktor 2014

Sejak lulus Oktober 2014 kemarin saya sering browsing mengenai info beasiswa untuk melanjutkan sekolah saya, master. Memang untuk mencari beasiswa kita harus telaten. Terkadang tidak cukup hanya membaca petunjuk pendaftaran, kita juga perlu mambbaca beebrapa pengalaman orag lain yang pernah mendapat beasiswa tersebut. Saya ingin sharing sedikit tentang beberapa beasiswa master baik dalam negeri maupun luar negeri yang dapat di apply untuk tahun 2014 ini, here we go:


1. AAS
    Beasiswa AAS merupakan beasiswa untuk program master dan Doctor di Australia. Pada awalnya           beasiswa ini adalah ADS. Deadline 1 Februari- 18 Juli 2014. Syarat TOEFL ITP 500. Kuota pertahun 500 orang. Klik disini untuk menuju website AAS dan klik disini untuk menuju blog bapak I made Arsana, salah satu awardee AAS dan motivator beasiswa, beliau adalah salah satu expert dalam hal administrasi beasiswa AAS ini.

2. LPDP
    Beasiswa LPDP merupakan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, untuk tahun 2014 kuota sekitar 3000 baik untuk beasiswa master, doktor, dan beasiswa penyusunan thesis serta disertasi. Syarat TOEFL ITP minimal 500 untuk universitas dalam negeri dan minimal 550 untuk universitas luar negeri. Untuk info  lengkap silakan klik disini atau disini. Pendaftaran sepanjang tahun (bisa apply kapan saja) namun nanti akan ada pengumuman yg lulus administrasi setiap per batch. ( untuk tahun ini kemungkinan ada 4 batch)

3. BPP-LN dan BPP-DN
   Beasiswa ini diperuntukkan untuk calon dosen, jadi setelah lulus beasiswa ini kita harus menjalani kontrak kerja dengan DIKTI untuk ditempatkan di universitas yang telah ditunjuk oleh dikti. Hanya ada 15 universitas yang menerima pendaftaran beasiswa ini. Untuk masa kontrak kerja adalah n+1 untuk beasiswa dalam negeri (BPP-DN) dan 2n+1 untuk beasiswa luar negeri (BPP-LN). klik disini untuk info lengkap beasiswa BPP-DN dan disini untuk BPP-LN (jadwal belum update, but overall mirip tiap tahunnya)

4. Beasiswa Unggulan (BU)
   Beasiswa Unggulan mencakup beasiswa program sarjana, master dan doktor. Yang menjadi ciri khas disini adalah  pendaftar dianjurkan memilki prestasi tingkat kabupaten, provinsi, dll sebagai poin tambahan.   klik disini untuk mengakses program beasiswa unggulan dikti. Beasiswa ini bisa digunakan untuk mendaftar universitas dalam negeri maupun luar negeri.   Pendaftaran tanggal 1 Jnuari -31 Desmber 2014 :D

5. Beasiswa Universitas
    Beberapa universitas, terutama universitas di Luar negeri memiliiki dana sendiri untuk international student. Beberapa universitas menawarkan beasiswa, ada yg full scholarship ada jg yg part scholarship, serta full living cost. Untuk yang satu ini jenisnya sangat banyak, silakan anda rajin-rajin bergabung dengan milis beasiswa dan fanspage di FB serta follow twitter akun beasiswa.

Sabtu, 01 Februari 2014

Niat, Tekat, dan Nekat

3 hal tersebut adalah salah satu dari jutaan kunci menuju kesuksesan. Segala sesuatu memang tergantung dari niatnya. Apapun yang kita lakukan, berniatlah untuk berbuat baik,, jangan sekali kali melakukan sesuatu dengan niat yang kurang baik. dengan niat baik,, maka kita akan mencapai tujuan kita dengan cara yang baik,, dengan cara yang sesuai dengan aturan yang ada,, dan tidak merugikan orang lain.

Setelah kita memantapkan niat, tekad akan menjadi jembatan kedua kita untuk meniti sukses. Seberapapun besar niat kita, seberapa kuat niat kita, tapi tekad kita hanya layaknya segelas air di padang pasir yang lenyap begitu saja terserap oleh tanah, maka kesuksesan akan menjauh dari kita. Banyak rintangan yang akan membuat tekad kita lemah dan bahkan hilang sama sekali, hingga akhirnya niatan kita yang begitu baik hanya menjadi sebuah niat, tanpa ada suatu relialisasi. Niat baik saja memang sudah berpahala,, namun hal itu hanya menguntungkan diri kita sendiri. Alangkah bahagianya kita saat niat kita yang baik bisa membuat orang-orang di sekitar kita merasa bahagia juga dan bermanfaat bagi mereka.

Yang terakhir adalah Nekat,, kedengarannya memang cukup anarkis. Nekat bukan berarti kita bertindak tanpa memperhitungkan hal-hal negatif yang mungkin timbul. Ingat pada niat pertama kita. Berbuat baik. Memang tantangan yang hadir sering membuat tekad kita melemah. Segala sesuatu tidak akan pernah berhasil jika tidak dicoba. Apakah mungkin kita bisa tahu kalau kita akan gagal tanpa kita mencobanya dulu?? Tidak. Banyak ilmuwan-ilmuwan yang dianggap gila karena penemuan-penemuan mereka. Tapi mereka tetap pada prinsip mereka. hadangan dari berbagai pihak harus kita kecilkan dengan kenekatan ini. Jadi, tidak selamanya nekat itu negatif. Nekatlah untuk hal-hal yang kita anggap baik, tidak hanya baik untuk kita sendiri,, tapi juga baik untuk orang lain..

Saya menulis artikel ini sudah lupa kapan waktunya, namun saya menemukan artikel ini justru di blog orang. Yaelah,, ni sudah kena penyakit pikun kayaknya,hehehe. Yang jelas saya masih inget kok nulis ini setelah saya nonton acara MTGW- itu lo acaranya pak Mario Teguh, apapun tujuan kita, lakukan dengan cara yg baik agar hasilnya akhirnya baik. Jika cara meraihnya sudah curang, maka hasil akhirnya pasti tidak baik. :D
Seneng juga ada artikel yang dipublish dibeberapa blog orang,, haha,, kepuasan tersendiri, but, I still have a question, where did I write this article?? #penasaran ,, sumpah mati aku jadi penasaraannnnn,, :p

Senin, 20 Januari 2014

Wanita

I have finished my undergraduate study. I am 22 years old. Sometimes I think about what will I do for the next.. When I see my sister who continue her doctoral program in OZ, I think that was cool. live in another country. Try to survive. Fortunately my sister has a husband who always side beside her. What a husband, really :D. 

Actually I still confuse about what I will do next. Sometimes I have a great passions to continue my study in abroad, but I sometimes I think it was scary being far away from my family. I learn to understand my self. My understanding about my self is not deep. I think I too much think about what my parents want. I always try to bee a good daughter for them. But I think that is not wrong. I love them so much.

About married, I have no idea about this. I want but I don't know what I have to do. Married is problem which I can not solve by myself. I have to have my partner first. How to unite two people in one way of think. and of course, now there a lot of PHP boys -__-. This what makes me little lazy think about this.

My grandmother told me that your mate will come to you in the right time, place, and moment. Don't worry, when the times is coming, you will meet him. thanks my grandma, you give me another enlightmen :D


Rabu, 15 Januari 2014

2014

I miss this feeling
its already a long time
but maybe I'm wrong
it is not like what I though before
let the time heal this scarf
as what it happens to the previous scarf

then let'e smile, not because we are happy, but we smile to be happy

then let's care to another, then they will care to you

then let the light light to you

let the sun shine to you

let the time bring you to the better place
to your dreamland

live your life by your dreamming way, then you will live in your dream world

be sure that Allah will give the best to you
what you need, not what you want
what the best, not what you think the best

Rabu, 04 Desember 2013

Be Optimist Mike

Hello, its quite a long time I dont write anything in here. lets go to the point. I feel gloomy right now. I still doubt about what I want to do. I  have a dream to continue my study in Australia, USA,Europe or Taiwan. After reviewing my ability, I choose Taiwan to continue my master degree. I choose NCTU and NDHU as my next universities. Sometimes, I still gloomy with my choice. Am I able to complete my study in there? Am I able to survive in Taiwan, where the mother language is Mandarin. My english is not really good.

I remember a year ago, 10 February 2012. At that time I agreed to do my research for my thesis. My thesis was developing an electrochemistry module for RSBI student, of course it is in english. I just optimist I can do that. In this time, I have to face the same problems. If I study in Taiwan, I have to write my researh in english, all english. And to survive, I have to use Mandarin to buy food and do my daoly activities. Oh ya Allah, I hope you give me s strength to make a decision. I am sure that every challenge has its benefits. The more difficult the challenge, the more benefit we get.

I think when I study in Taiwan, I am sure that I will make my international article, Increase my english skill, and also learn mandarin. I am not sure  I can published international article if I take my study in Indonesia. I think it is easier to go Aussie if I has international pulbication. My toefl just 523 in this time. By studying in Taiwan I will increase my english skill because I will do all of my assignment in english.

I am still confuse. If anyone has advice, please tell me

Optimist pliss :D

Kamis, 14 November 2013

Mike Rahayu

Dear,

Let me introduce myself. My name is Mike Rahayu, you can call me Mike. I am a freshgraduate in bachelor degree from State University of Malang in chemistry department. My major is Chemistry education. I have graduated in July, 2013. After finishing my study, I want to continue my study to master degree. I have a dream to go abroad and study in there. I have looked for some informations about it and I have prepared some requirements usually needed. I have prepared my english skill by taking ITP course in TEST-ES, kampung Inggris, Pare, Kediri for 3 weeks. I also have taken a TOEFL ITP test in October 23th in Unair, Surabaya.

Actually, I had gone to Pare twice, when I was in the first year and second year of my study. The last time I went there was last month, September. I had a great time in there. Amazing friends and very great teacher (mizu). All memories about them still remains in my mind.

First of all, I will introduce my excellent mizu. He is mizu Roni, Mahmud Sahroni. Wow, learning TOEFL becomes easier , especially in structure and written expresses. He is very kind, clever, and funny. We studied for about 14 hours everyday, what a schedule. But our class is always fun, none felt bored. There are a lot of jokes in class but we always be serious.

My class consists of 7 people, Evi (chemical engineering, Undip), Nisa (management, Undip), Bang Zul (civil engineering,ternate , Sandy (management, Bakrie University), Bibi (senior high school graduate), Hadya (public relation, UIN Bandung) (bu Iin (lecture in Unesa), and my self. Although we have a short time, only 3 weeks, but we are closed enough among each other. It was my great time to study together in TEST-ES.

It is still settled well in my memory when we went to Surabaya together to join in Taiwan higher education fair. Actually only me who wanted to join, but they said that they wanted to accompany me. What a friend :D. I know that they just want to hang out. We also went to Suramadu bridge, madura, and then took a picture on the bridge. actually it is prohibited, but I though that was fun., although I didn't take a picture with them. We also went to Kenjeran, maybe just 30 minutes in there. We went to caraoke, 2 hours and the we went home. We got a trouble when whe went home because there was not signal GPS. No one knew the route back to Pare. We only used GPS. We stopped for a moment and we continued our trip although there was no GPS signal. foertunately, we got a GPS signal after several time. We arrived at Pare at 1 am. We continued to go Simpang Lima Gumul (Bibi request) but he didn't wake up after we arrived in there, bocahh :p. It was about 3 am we went home and sleept in our ITP class :D. What a day. My first time go home in the early morning :p.

I miss you all,, please pray for me ya,, I want to continue my study in Taiwan :D
hehehehe,, let's go to Taiwan and tahe a holiday in there :D

Rabu, 21 Agustus 2013

Dilema UAN

Beberapa waktu yang lalu saya dikejutkan oleh berita contek massal UAN di sebuah SD di Jawa Timur yang akhirnya satu keluarga harus pindah rumah karena diusir warga. Si Anak ini memang paling pintar di kelasnya. Gara2 melaporkan aksi contek massal yang terjadi waktu UAN si anak dan keluarganya harus diusir warga dari tempat tinggalnya sendiri. Ironis memang, saat kejujuran malah menjadikan kita semakin dikucilkan.

Setiap kali UAN dilaksanakan, baik di tingkat SD, SMP, hingga SMA, berita di televisi selalu menyiarkan banyaknya kecurangan yang terjadi, mulai dari bocornya soal, sms kunci jawaban, hingga aksi contek massal. UAN telah dilaksanakan bertahun-tahun, dan masalah2 tersebut tetap saja muncul sepanjang tahunnya. Aksi contek massal coba dikurangi oleh pemerintah dengan cara menggunakan pengawas dengan sistem silang murni hingga menggunakan 4 tipe soal yang berbeda dalam 1 kelas. Namun kenyatannya hal ini tidak efektif. Toh, kasus kecurangan yang muncul tiap tahunnya masih tinggi.
Sebenarnya apa yang salah dengan UAN di Indonesia??

UAN adalah Ujian akhir Nasional yang merupakan sarana untuk menguji kurikulum yang diterapkan di sekolah apakah sudah dapat terlaksana dengan baik atau tidak, dalam hal ini apakah standar kompetisi dari suatu kurikulum sudah terpenuhi.  Dulu waktu saya masih SMA, saya merasa kalo UAN itu sedikit tidak adil, perjUANgan sekolah 3 tahun hanya ditentukan oleh 6X100 menit dalam kurun waktu 5 hari. Penilaian hanya berdasarkan 6 lembar kertas yang telah dihitamkan bagian bulatan2 tertentu. Nasib saya waktu itu sangat bergantung pada pensil, penghapus, dan mesin scanner yang semoga bisa berjalan baik dan tidak ada salah kunci atau apapun. Ketika si mesin scanner ini menunjukkan nilai yang kita peroleh lebih dari standar yang telah ditentukan, maka kita dinyatakan lulus, jika tidak, tentu saja kita tidak lulus. Padahal kita tahu bahwa dalam penilaian, tidak hanya aspek kognitifnya saja yang dinilai, ada faktor psikomotorik dan afektif. Lalu bagaimana dengan nilai afektif dan psikomotorik kita???? Mungkin pemerintah berbaik hati dengan hanya mensyaratkan satu nilai saja untuk UAN. Hayoooo,, dulu pernah menyadarinya atau tidak??? Saya juga baru menyadarinya waktu menulis artikel ini,haha

Sebenarnya nilai afektif dan psikomotorik kita juga ikut dinilai, namun nilainya akan masuk dalam Nilai UAS. Temen2 tentu masih ingat bukan bahwa jika nilai UAS kita kurang dari standar, maka kita bisa tidak lulus, namun untuk UAN sendiri memang sepertinya nilai afektif dan psikomotor sedikit di anak tirikan.
Mungkin kebaikan hati pemerintah ini yang membuat kita semakin terjerumus dalam lubang hitam yang menyesatkan ini. Ketika nilai adalah segalanya, ketika everything is only depend onthe  value oriented, segala cara akan dilakukan untuk mendapatkan suatu nilai. what will happen with our next generation??  Sekali lagi, muncul pertanyaan yang sama dalam otak saya, sebenarnya apa yang salah dengan UAN di Indonesia??
Menurut saya, kasus ini seperti benang kusut yang sangat sulit dicari ujung dan pangkalnya. Jika dilihat, siswa bisa saja disalahkan karena jika mereka sudah belajar dengan baik selama 3 tahun tentu soal-soal materi UAN bisa dikerjakan dengan baik bukan?? Standar nilai UAN dari pemerintah juga masih jauh dibawah nilai standar ujian harian yang sekarang rata2 75. Sayangnya banyak siswa kita yang masih suka belajar dengn sistem SKS, termasuk saya sendiri,hehehe,..

Tapi siswa juga tidak mau disalahkan, mereka belajar 3 tahun Cuma ditentukan oleh UAN, lalu kerja keras si juara badminton tingkat nasional atau juara olimpiade nasional yg gagal UAN gara2 salah menghitamkan nomer jawaban bagaimana??? Belum lagi alasan bahwa guru A atau guru B dulu ngajarnya tidak enak, jadi tidak paham.  Berart yang salah gurunya dong tidak bisa mnegkondisikan siswanya hingga rajin belajar dan siap menghadapi UAN?? Belum tentu kawan. Guru kita sebenarnya sudah mati2an menbuat kita mengerti materi yang diajarka dengan cara beliau. Sebelum mengajar beliau menyusun RPP dan silabus lo, bahkan untuk RPP disusun tiap pertemUAN yang isinya mulai dari tujUAN, materi, bahan ajar, metode, evaluasi, dan kawan2nya (yang ini sepertinya mengandung sedikit curhat ya,,hahaha). Materi yang diajarkan sangat banyak, sedangkan waktu pertemUAN tatap muka hanya sedikit. Kurukulum kita tergolong cukup padat jika dibandingkan dengan negara2 lain. So,, yang bikin kurikulum dong ini yang salah?? Alias pemerintah yang salah?? Pemerintah ingin generasi kita menjadi generasi yang sangat bagus. Padat tidaknya kurikulumm sebenarnya tidak begitu masalah. Ketika siswa bisa memberikan respon positif pada materi si guru, maka proses KBM bisa berjalan lancar. Lo kan,, jadi kembali ke siswa lagi.

YA mungkin untuk membuat lurus kembali benang yang sudah kusut adalah dengan memotong salah satu bagian sehingga kita bisa mendapatkn salah satu ujungnya. Mungkin jika setiap siswa bisa menilai diri mereka sendiri secara objectif, maka kasus kecuraangan2 bisa dihindari. Kebanyakan siswa di Indonesi sudah kehilangan jati dirinya. Mereka tidak menjadi apa yg mereka inginkan, tapi apa yang orangtua mereka inginkan. Teringat sebuah guyonan seorang teman saya waktu kuliah. Saat itu dosen saya bilang, jangan Cuma berharap dapat nilai saja, materi juga penting. Teman saya bilang, ya masalahnya kalo kita pulang kampung, yang ditanyakan bukan sudah dapat materi apa saja?? Pasti yang ditanyakan dapat IP berapa?? Bagaimana otak kita secara tidak langsung sudah terprogram bahwa nilai itu segalanya, maksudnya baik sih, untuk membahagiakan orang tua. Kadang2 orang tua itu memang kurang mengerti dengan keadaan kita, prestasi bagus, IP cumlaude, adalah hal yg sangat penting. Padahal tentu saja sebenarnya kita sudah jatuh bangun berusaha untuk dapat nilai yg terbaik meskipun orang tua teerkadang masih kurang puas dengan apa yg kita dapat. Sebenarnya orangtua kita juga tidak salah, mereka ingin kita mendapatkan nilai yg bagus agar masa depan kita setidaknya nampak lebih cerah. Banyak sarjana cumlaude yg pengangguran, apalagi yg IPnya pas pasan?? Padahal segala sesuatu itu mempunya jalannya masing2. Jalan yg bagus untuk si A belum tentu cocok untuk si B.

Mungkin disini saya memberikan saran untuk orang tua yang tentu lebih dewasa daripada anak2nya, yang lebih bisa berfikir secara jernih. Jadilah orang tua yang selalu nmendukung anak anda ketika mereka terjatuh. Jadlah tempat dimana Anak merasa damai ketka mereka mulai kehilangan rasa percaya diri mereka. Bangun kepercayaan diri mereka. Ketika mereka gagal yakinkan bahwa ada banyak jalan yang bisa ditempuh... so mulai ubah budaya ini dari anda.

Untuk temen2 yang masih sekolah, masih ingatkah Apa yg anda rasakan ketika kali pertama anda mendapatkan nilai buruk?? Masih ingatkah anda ketika waktu pertama kali anda mnecontek atau ngerepek?? Ya itulah  nurani kita semua. Sebelum nurani itu mati, mungkin lebih baik kita memupuknya dan menumbuhkannya kembali, Mencotek itu bukan hal wajar. Jika terus dibiasakan, maka mencontek akan benar2 menjadi budaya kita, yang akhirnya menjadi sebuah kecurangan kecil yang tumbuh menjadi bibit, korupsi, kolusi dan nepotisme.


Semoga saya, anda, dan kita semua masih berada di jalan yang benar, bukan di jalan yang sudah mengalami pembenaran.