Kamis, 16 Februari 2017

Pendidikan Tinggi Buat Apa?

Sering orang bertanya-tanya, buat apa sih kuliah tinggi-tinggi? toh tak ada jaminan kalo lulus kuliah S2 atau S3 lalu langsung dapat kerja dan gaji besar. Kenalan saya ada lo yang lulusan S2 UGM dan sekarang belum kerja (ini saya lagi ngomongin diri saya sendiri :p ) 

Bagi saya, kuliah S2 bukan sekedar buat gaya-gayaan, atau mengejar materi semata. Selama dua tahun setengah ini saya belajar banyak tentang ilmu kimia dan tentang ilmu kehidupan. Sosok UGM mengenalkan saya dengan banyak orang dari seluruh penjuru Indonesia, bahkan dunia. Saya belajar banyak tentang adsorben, magnetik, instrumentasi, limbah, lingkungan, dll. Saya merasa saya lebih banyak belajar tentang arti kehidupan. Saya beajar lebih banyak tentang pola pikir, bagaimana menghadapi suatu situasi yang menjadi berubah. 

Orang-orang di sekeliling saya sering membuat saya terheran-heran dengan sikap yang mereka ambil ketika menghadapi suatu pilihan. Banyak car pikir baru yang saya temui, dan ini tidak buruk meski tak selamanya baik. Saya lebih banyak mengamati tentang bagaimana banyak lo cara yang lebih sedikit resiko untuk menghadapi masalah. Beberapa teman saya memiliki kesabaran yang luar biasa dan saya rasa semua orang bisa berubah. Education truly change your way of thinking.

Banyak teman-teman saya dan tetangga saya yang sudah menikah. Beragam sekali cara medidik anak mereka. Tak selamanya yang berpindidikan tinggi dapat mendidik anak dengan lebih baik. Ah, apalagi saya yang belum menikah ini. Mungkin secara teori saya bagus, namun entah prakteknya. oiya, saya ndak bilang bahwa ada yang mendidik anak dengan cara yang buruk, hanya ada beberapa cara yang lebih baik. 

Lulus S2 ini saya merasa saya menjadi pribadi yang lebih fleksibel, legowo, dan pantang menyerah. Tantangan itu selalu ada, tergantung bagaimana kita menghadapinya. Ada orang yang sudah menyerah ketika baru melihat syarat-syarat yang susdah. Ada yang justru merasa tertantang untuk mencoba dan mengukur seberapa baik sih kemampuan kita di hadapan orang lain. Kita tak akan pernah bisa menilai diri sendiri secara objektif. Hadapi, dan terus tersenyum :)

Rabu, 01 Februari 2017

Selamat Datang 2017

Haloooo 2017,,
Selamat datang, saya muslim, tapi sehari sehari saya menggunakan penanggalan masehi, termasuk di leptop dan hp saya, jadi ya 2017 tetap menjadi tahun yang baru bagi saya :)

weitss, post pertama jangan banyak nyinyir mik, haha. awali sesuatu dengan yang baik, dan jangan lupa di akhiri dengan yang baik.

Tahun ini akan menjadi tahun yang sangat menantang buatku. Banyak hal yang harus ku kerjakan. Mendapatkan gelar baru setelah lulus kuliah di pertengahan januari kemarin memberikan tanggung jawab dan beban yang baru. Akan banyak orang orang yang semakin "peduli" padamu, hehehehe. Akan mulai banyak orang yang akan mulai bertanya "gimana, mau kerja dimana?" (tipe2 pertanyaan oleh calon pemberi kerja), "ini calonnya mana?" (tipe pertanyaan dari calon mertua atau biro jodoh), "kapan nikah?" (tipe pertanyaan dari orang yang mau bayarin catering, sewa dekor, roas penganti, dan biaya souvenir :p)

I have said, I have took this decision to contiue my study since I was graduated from my undergraduate study. So, I realize that all of those question  will be asked to me since long time. So, I have prepared my self. Saya sudah banyak banyak belajar bagaimana bisa senyum dengan ikhlas, ditanyain, atau mungkin di nyiyirin akan menjadi hal yang biasa bagi saya :). Bagiku sih, I am the boss of my life.Mau senang, sedih, bahagia, kecewa, patah hati, berbunga-bunga, semua perasaaan itu aku yang menentukan, aku mau merasakan apa. So, dont worry, keep questioning me by those question and I still be happy :)

YUk, semangat MIK, banyak yang harus dikerjakan,, bulan pertamamu di bulan januari sudah cukup sibuk bukan" :)