Rabu, 11 Oktober 2017

Soon to be the most Killing Lecturer

Kemarin sore habis nunggu UTS di salah satu kelas, waktu pulang karena di lantai 4 dan lift sangat antri, akhirnya saya lewat tangga. Beberapa mahasiswa yang selesai UTS berjalan setelah saya, mereka di tangga lebih atas. Biasalah ya, setelah UTS pasti kita akan bercerita tentang bagaimana UTS berlangsung. Dan akhirnya saya mendengar beberapa cuitan "wihh, bener-bener ya ujiannya, Pak S**sul masih santai ya, ini bener-bener ketat". Btw saya juga tidak tau siapa itu pak S**sul,haha dan bagaimana beliau menunggu ujiannya. Cuma setelah denger itu, saya berhenti sebentar, mereka masih aja curhat-curhat sampai melihat saya berdiri di bawah,hahaha. Sambil senyum saya lanjut berjalan turun lagi (ngempet ngguyu ngakak melihat ekspresi mereka).

Tenang saja, sesuatu yang baru pasti akan terasa sulit di depan. Pasti akan banyak yang menolak dan bersebrangan pendapat. Pasti. Mungkin mereka begitu karena kaget kok ada ya dosen nunggu ujian sampai nggak duduk 90 menit :P. Capek rek sebenernya, tapi demi kalian apa sih yang nggak, #emot lope lope.

InsyAllah tetap konsisten untuk semuanya. Saya harap semuanya mau belajar dengan baik dan tidak bergantung pada teman-temannya yang lain. Kalian harus mandiri rek, ke depan itu tantangan hidup semakin tinggi. Saya harap kalian bisa jadi manusia-manusia yang berintegritas, jangan asal ikut arus juga. memulai itu pasti sulit. Its okay, semangat semuanyaaaaa :D

Minggu, 01 Oktober 2017

Jalan-Jalan ke Malaysia-SIngapura 4 Hari 3 Malam Day 3

Melanjutkan postingan saya beberapa hari yang lalu tentang jalan-jalan day 2 di sini. Sekitar pukul 5 pagi kami sudah bangun, lalu siap-siap, mandi, sholat, lalu sarapan. Sekitar jam 8 kami berangkat jalan-jalan, rombongan kami bertambah 1 orang menjadi berempat dengan Angga. Sebelum berangkat kami check out dulu, karena nanti malam kami akan balik ke Malaysia, dan si Angga langsung ke Changi Airpot menginap di sana karena pesawatnya pagi sekali. Kami menitipkan tas di lobi, kami akan mengambilnya kembali setelah selesai jalan-jalan. Tujuan utama kami hari ini adalah ke Sentosa Island, dimana di sana ada spot foto menarik, unilever studio haha. Saya lupa kami harus naik MRT ke mana dulu,cuma cukup mudah dicari. Silakan ke petugas MRT di sana anda akan diberi tahu turun di stasiun apa saja dan diberi peta perjalanan kereta. O ya, perjalanan kami hari ini di dampingi Guide dadakan, si Angga, anak Jogja yang ketemu di hostel yang bolangers juga. Sebbenarnya si Angga ini sudah ke pulau Sentosa kemarin, namun karena bersama temannya yg bule dr mana sy lupa, dia nggak bisa ambil foto banyak-banyak ahaha. Jadi hari ini  dia ingin belik ke sana untuk foto2 wkwk, tipe2 backpacker Indonesia banget >.<

Sepengetahuan saya, Pulau Sentosa merupakan pulau reklamasi atau pulau buatan yang tujuannya adalah untuk menghindari asbrasi air laut. Seperti yang kita tahu bahwa Singapura merupakan negara yang sangat kecil secara luas wilayah, namun secara teknologi masyarakatnya benar-benar sangat canggih dan teratur. Selain memperluas wilayah, pulau buatan ini bertujuan supaya wilayah Singapura tidak berkurang secara terus menerus. Tata kota di Singapura sangat bersih dan menarik. Mengatur negara dengan wilayah yang tidak luas dan berpenduduk kecil tentu seharusnya lebih mudah jika dibanding dengan mengurus negara besar dengan jumlah penduduk salah satu terbesar di dunia, no mention :D. 

Untuk menyebrang ke pulau Sentosa kita bisa menggunakan semacam train dengan biaya $2 SGS dan jalan kaki melewati jembatan. Lumayan jauh sebenernya, seinget saya lebih dari 1 km. Tenang saja, untuk yang tidak kuat berjalan, di jembatan banyak terdapat eskalator-eskalator kayak dibandara-bandara itu (saya lupa namanya apa, silakan cek di gambar). 


(Pulau Sentosa dari daratan seberang)


(Jembatan penghubung ke pulau Sentosa)

(Eskalator yang saya maksud, tinggal berdiri, kita sudah berjalan sendiri)

(Full team, di tengah-tengah jembatan penghubung ada spot-spot menarik)

Tujuan utama jika ke Pulau Sentosa tentu saja adalah patung Globe ciri khas Universal Studio,haha. Kami cukup foto di depannya saja, tidak masuk karena tiketnya yang wow sih, 500 ribu,haha. Di Pulau Sentosa terdapat bis yang mengantarkan dari satu tempat wisata ke tempat wisata lain, dan itu gratis,haha. Kami sempat beberapa kali naik bus tersebut dan kebetulan sepi sekali. Kadang-kadang 1 bus hanya ada kami berempat, mungkin ini karena bukan hari libur.  

Di depan Universal Studio


Bis Gratis antar tempat wisata di Pulau Sentosa

Ini tempat parkirnyam sekaligus halte bus tempat menunggu bis gratisan


Setelah jalan-jalan di sekitar Universal Studio, kami mencoba mencari Pantai. Saat itu di Jogj saya belum ke pantai sama sekali, dan akhirnya dapat pantai di Singapura,haha namanya Siloso Beach. Kami turun di stasiun bus tersebut.

Halte bus di Pantai Siloso


Pantai Siloso

Karena bukan hari libur, pantainya sepi banget, haha. Terlalu cantik ini pantai buatannya, bersih sekali yang jelas.  Jadi pantainya itu semacam laguna, bisa dibilang tidak ada ombak, karena ada penghalang dengan lepas pantainya. 
Di belakang adalah batas dengan pantai bebas. Ada jembatan di tengah-tengah pantai buatan 

Laut lepas, lebih berombak, tapi relatif kecil juga sih

Sebenarnya masih ada banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di Pulasu Sentosa, tapi karena kemarin ada acara pisah dan nyasar, kami ingin foto bareng di merlion park, kami menuju ke merlion dengan MRT lagi.

Mengisi ulang air, beda dengan yang di kampus, air isi ulang disini seperti air es, dingin. Kondisi saat itu, lapar, capek, dan haus,haha. 

Akhirnya kami segera ke mall terdekat dan mecari halal food. Saya lupa nama mall nya apa, yang jelas mall yang dilewati ketika akan menyebrang Pulau Sentosa. Di lantai 4 kalo tidak salah ada food court. Ketika kami akan makan, kami melihat ada artis Indonesia, mbak Nafa Urbach dan Suaminya Okan pergi keluar. wah, gak sempat foto bareng,haha.  

 Iseng di jalan mumpung sepi



Merlion park, ambil foto tulisan2 titipan anak2,haha

Setelah itu kami balik e hostel, ambil tas dan kami berpisah disana dengan Angga. Dia langsung ke airpot, dia dapat tiket Bandung Singapore, sedangkan kami balik ke Malaysia dulu karena tiket kami KL-Jakarta. Kami segera ke stasiun bis, dan ke Johor baru untuk naik bis malam ke KL. Sekitar jam 9 kami naik bis, dan sekitar jam 2 kami tiba di tterminal bersepadu Selatan. Last day in KL. Ngapain?? :D 

See you di postingan terakhir saya, last day :D


Aku Dosen

Akhirnya, alhamdulillah saya sudah jadi dosen. By the way, gimana rasanya? ini pertanyaan yang sering saya dapat. Rasanya ya sama aja sih sama ngajar murid-murid SMA. Saya terakhir ngajar dalam kelas adalah 5 tahun yang lalu, dan itupun kelas 1 SMA. rasanya beda pasti, sekarang ngajar anak semster 1, 3, dan 5. Yang jelas ada rasa bahagia setelah mengajar dan mereka bisa pahami. berasa saya bisa memberikan pencerahan :,). Saya tahu saya juga masih belajar dengan materi-materi baru ini. 

Sekitar satu setengah bulan mengajar, ada perbedaan yang cukup mencolok antara mahasiswa semester 1. 3 dan 5. Mahasiswa semester 1 ini relatif mudah di kondisikan dan absensi mereka selalu penuh dan jarang datang terlambat. Naik ke semester 3, siswanya menjadi lebih berani mengambil jatah libur ( ya saya kontrak kuliah minimal kehadiran adalah 85% untuk bisa ikut UTS dan UAS), jika kurang dari itu, sorry to say, we have to talk eye to eye. masih ada harapan asa long as you want to change. Naik semester 5, nah ini yang paling parah. Ada beberapa mahasiswa yang selalu datang telat. Kontrak kuliahnya adalah setelah 20 menit, absen saya tarik dan silakan ikut kelas, cuma tidak bisa tanda tangan. Kalo saya yang telat, silakan ditinggal kelasnya, saya kosongkan :). Deal kan :D

Bukannya apa-apa, saya sudah terlalu capek dengan yang namanya telat. Menunggu itu sangat tidak menyenangkan, jadi tolong jangan buat orang lain menunggu kalo kamu tidak mau menunggu. Budaya ngaret di Indonesia sudah sangat parah. Dan saya disini, harus memilih, apakah harus terbawa arus atau harus tetap berjuang disiplin waktu. Saya memilih berusaha tepat waktu. Saya percaya bahwa segala sesuatu harus dimulai dari hal kecil dan dari saya sendiri.Setidaknya dengan tidak ikut sistem ngaret, saya sudah memilih dimana saya berdiri. Mas dan mbak sekalian juga akan jadi guru suatu saat nanti, kalo tidak mulai belajar disiplin mulai sekrang, lalu kapan? 

Kebijakan lain yang saya terapkan di kelas adalah SAY NO TO MENCONTEK. UTS dan UAS saya buat open catatan. Saya sudah memberi kebebasan untuk membuka catatan, tapi jangan sampai mencontek teman sebelah dan pinjam meminjam catatan. Kalo mau pinjem catatan teman, lakukan sebelum ujian. bahkan untuk ujian yg bersifat hitung2an saya sudah memberikan contoh soal yang keluar. Kalo masih saja berbuat curang, meh njaluk dijewer ya.

Yang saya paling senangi ketika mengajar di sini adalah budaya Islami yang sangat kental. Di beberapa diskusi bahkan selalu di bahas tentang kehidupan di pondok (dan saya buta tentang ini, dan saya jujur bilang saya nggak tau bagaimana dunia pesantern berjalan >.<) sedikit2 saya belajar tentang dalil2 dari mereka, hahaha. Dan cara pandang dari segi agama, saya terlalu akademis haha.
Pernah suatu saat ketika mata kuliah Pendidikan Pancasila saya memberi pertanyaan kenapa dari SD sampai SMA sdh dapat mata pelajaran Pendididkan PAncasila tetapi kalian masih tetap harus belajar mata kuliah ini? ada jawaban yang menarik, yaitu "jika Al-Quran dan Hadist adalah dasar Hidup yang harus dipelajari sepanjang hayat, maka Pancasila adalah dasar negara yang harus dipelajari juga sepanjang hayat Bu" terharu rek, dalam sekali jawabannya. Jujur saya belajar banyak dari kalian :))

Keep Learning, Keep Studying, Keep Teaching :)