Minggu, 01 Oktober 2017

Aku Dosen

Akhirnya, alhamdulillah saya sudah jadi dosen. By the way, gimana rasanya? ini pertanyaan yang sering saya dapat. Rasanya ya sama aja sih sama ngajar murid-murid SMA. Saya terakhir ngajar dalam kelas adalah 5 tahun yang lalu, dan itupun kelas 1 SMA. rasanya beda pasti, sekarang ngajar anak semster 1, 3, dan 5. Yang jelas ada rasa bahagia setelah mengajar dan mereka bisa pahami. berasa saya bisa memberikan pencerahan :,). Saya tahu saya juga masih belajar dengan materi-materi baru ini. 

Sekitar satu setengah bulan mengajar, ada perbedaan yang cukup mencolok antara mahasiswa semester 1. 3 dan 5. Mahasiswa semester 1 ini relatif mudah di kondisikan dan absensi mereka selalu penuh dan jarang datang terlambat. Naik ke semester 3, siswanya menjadi lebih berani mengambil jatah libur ( ya saya kontrak kuliah minimal kehadiran adalah 85% untuk bisa ikut UTS dan UAS), jika kurang dari itu, sorry to say, we have to talk eye to eye. masih ada harapan asa long as you want to change. Naik semester 5, nah ini yang paling parah. Ada beberapa mahasiswa yang selalu datang telat. Kontrak kuliahnya adalah setelah 20 menit, absen saya tarik dan silakan ikut kelas, cuma tidak bisa tanda tangan. Kalo saya yang telat, silakan ditinggal kelasnya, saya kosongkan :). Deal kan :D

Bukannya apa-apa, saya sudah terlalu capek dengan yang namanya telat. Menunggu itu sangat tidak menyenangkan, jadi tolong jangan buat orang lain menunggu kalo kamu tidak mau menunggu. Budaya ngaret di Indonesia sudah sangat parah. Dan saya disini, harus memilih, apakah harus terbawa arus atau harus tetap berjuang disiplin waktu. Saya memilih berusaha tepat waktu. Saya percaya bahwa segala sesuatu harus dimulai dari hal kecil dan dari saya sendiri.Setidaknya dengan tidak ikut sistem ngaret, saya sudah memilih dimana saya berdiri. Mas dan mbak sekalian juga akan jadi guru suatu saat nanti, kalo tidak mulai belajar disiplin mulai sekrang, lalu kapan? 

Kebijakan lain yang saya terapkan di kelas adalah SAY NO TO MENCONTEK. UTS dan UAS saya buat open catatan. Saya sudah memberi kebebasan untuk membuka catatan, tapi jangan sampai mencontek teman sebelah dan pinjam meminjam catatan. Kalo mau pinjem catatan teman, lakukan sebelum ujian. bahkan untuk ujian yg bersifat hitung2an saya sudah memberikan contoh soal yang keluar. Kalo masih saja berbuat curang, meh njaluk dijewer ya.

Yang saya paling senangi ketika mengajar di sini adalah budaya Islami yang sangat kental. Di beberapa diskusi bahkan selalu di bahas tentang kehidupan di pondok (dan saya buta tentang ini, dan saya jujur bilang saya nggak tau bagaimana dunia pesantern berjalan >.<) sedikit2 saya belajar tentang dalil2 dari mereka, hahaha. Dan cara pandang dari segi agama, saya terlalu akademis haha.
Pernah suatu saat ketika mata kuliah Pendidikan Pancasila saya memberi pertanyaan kenapa dari SD sampai SMA sdh dapat mata pelajaran Pendididkan PAncasila tetapi kalian masih tetap harus belajar mata kuliah ini? ada jawaban yang menarik, yaitu "jika Al-Quran dan Hadist adalah dasar Hidup yang harus dipelajari sepanjang hayat, maka Pancasila adalah dasar negara yang harus dipelajari juga sepanjang hayat Bu" terharu rek, dalam sekali jawabannya. Jujur saya belajar banyak dari kalian :))

Keep Learning, Keep Studying, Keep Teaching :)

2 komentar:

  1. Seng telat di kon gae helm ae neng njero kelas yuk..
    ben kapok.. dan taat lalu lintas..
    tapi Alhamdulillah koe wis mencapai salah satu cita2 mu.
    tak dungakan teko kene..
    mantab...

    BalasHapus
    Balasan
    1. mas wahyudi,, apa kabar?? teko kene dimana jeh saiki?haha, nomermu ilang mas, hpku ilang soale,wkwkwk
      ig ku ra mbok folback to #ngemisfollower wkwkwk

      Hapus