Jumat, 04 Januari 2019

Kilas balik 2018

Wih selama 2018 cuma punya 2 postingan aja, kamu sibuk sekali Mik? Kagak, aku mung lumuh sekali. Males ini memang penyakit noner 1 di Indonesia sih harusnya. Mematikan, killing you slowly but sure. Kamu sudah ngapain aja Mik 2018? Oke mari kita coba deskripsikan saya di 2018.

2018 dimulai dengan kerja, semester kedua mengajar di kampus ini. Semester kedua ini masih mengajar  di jurusan sebelah karena jurusanku sendiri mahasiswanya masih 1 angkatan, dan tahun pertama masih penuh dengan mata kuliah univ dan fakultas yg g mungki  bisa aku ajar. Sks nya jika mengajar di sini terbilang sedikit meskipun jika dibandingkan dengan univ lain jumlah sks ini adalah jumlah maksimal, jadi alhamdulillah masih bersyukur. Btw bisa masuk dan kerja di sini juga g disangka-sangka background pendidikan saya full sekolah umum semua soalnya.

Semester genap kemarin sempat menyusun sebuah modul pembelajaran untuk mata kuliah statistika pendidikan. Lha ngopo kok ora suruh beli aja buku2 di roko2 buku? Pertama materinya saya sesuaikam dengan kebutuhan mahasiswa. Tiap buku selalu  mempunyaikelemahan dan kelebuhan masing-masing. Di sini saya mencoba untuk meracik sebuah buju pedoman  atau modul yang memungkin mahasiswa untuk belajar ketika saya tidak ada di kelas. Jadi ketika nanti skripsi mau belajar lagi tinggal buka modul  saya.  Yang kedua adalah tentang harga  buku2 yg relatif mahal untuk mahasiswa di sini, 50 ribu sudah mahal rek. Kampus ini memang menyediakan pendidikan tinggi untuk semua. Jika dilihat harga UKT nya bisa hanya setengah dari univ2 besar di Malang atau Surabaya. Kalo modul dr saya kan bisa dicetak sendiri atau di print  sendiri lalu di fotokopi yg banyak.

Semester kedua mengajar di jurusan PAI dg mata kuliah statistika sesungguhnya sangat menantang. Bagaimana mereka mereka yang mungkin mengambil jurusantsb karena g suka mtk dan hitung2an harus ketemu rumus2 standar deviasi, varians, dll. Makanya saya coba pake excel dsn spss untuk membantu menghitung. Hasilnya? Awal awal mahasiswa keberatan terutama untuk membawa leptop sendiri2, namun ketika uts atau uas emamng saya wajibkan bawa leptop, kalo g punya? Bisa pinjam punya saya atau temen kos nya awal awal emang berat, tapi setelah uts ke belakang rasanya sudah lumayan nyaman. Seperti yg saya bilang, mereka  itu bukan mahasiswa saya, tapi partner  bekerja saya, klien saya. Kertss2 komentar masih saya simpan rapi. Ah saya benar2 jatuh cinta dengan mengajar.

Enak ya kerja di sesuatu yg kamu sukai? Iya seneng pas mengajarnya, sharing ilmunya. But you know what? Sebelum kami para pengajar masuk ke kelas, percayalah bahwa kami sudah belajar mari matian  menyusun rps, ppt, dll. Berat sih sejujurnya apalagi jika bidangnya bukan sesuai dengan trek pendidikan  sebelumnya. Jujur kadang2 materi yg saya ajar saya juga merasa berat.  Jntuk buat ppt 1 halaman saya busa menghabiskan waktu 1 jam. Nah kalian2 para mahasiswa yg budiman di kost belajar materi ppt 1 slide atau 1 halaman perlu waktu berapa menit? Haha percayalah bahwa kami2 uyga perlu belajar sebekum masuk ke dalam kelas. Kecuali mungkin kalo sudah beliau beliau yg sudah senior dan ilmuaphya sdh tinggi sekali. 

Hikmah lain dibalik sks yg minimalis akhirnya bisa kelar 1 modul, horeee, :D. Bandingkan dengan seemsyer ketiga imi, hujuhu saya g sempet buat modul pembelajaran apapun. Sempat nulis1 chapter pada matkul kimia anorganik 1 tapi  akhirnya ridak selesai. Hanya 1 bab saja, hahaha. Demikian bulan2 perrama di 2018 saya lewati. Terima kasin untuk yg sudah mamu membacanp stupid think ini :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar