Waktu berjalan sangat cepat. Bayi-bayi sudah
tumbuh jadi anak-anak, anak-anak telah menjadi remaja, dan para remaja sudah
menjadi dewasa.Meskipun terkadang terasa sangat lama, namun pada akhirnya
setelah goalmu tercapai semua terasa cepat.
Teringat masa 4 tahun yang lalu. Masa-masa mencari
universitas untuk melanjutkan sekolah.
Cita-cita saya adalah menjadi dokter. Mulai dari kecil tidak pernah
terbayangkan saya akan bekerja di profesi lain. Dan ketika Mei 2009, semuanya
berubah. Idealisme itu mulai luntur. Memilih universitas bukan karena
cita-cita, namun karena “ketrima dimana”... hahaha. Semoga anda yang membaca
tidak ya. :D.
Kuliah demi
kuliah dilalui, suka duka silih berganti. Nasi sudah menjadi bubur. Orang jawa
bilang “trisno jalaran soko kulino”. Dan itu terjadi pada saya. Saya mulai
cinta sama jurusan saya, berkat kepercayaan seorang dosen yang bersedia
membimbing skripsi saya saat semester 6. Pergerakan grafik cinta saya semakin
menanjak, layaknya kurva normal. Pada titik maksimum, rasa itu mulai turun.
Datang tawaran pada saya untuk sekolah lagi menjadi dokter, di semester 7 akhir saya. Rasanya terharu, ingat kalo
sepertinya saya sudah mulai lupa dengan cita-cita saya dulu.
Haluan kapal ini akhirnya berganti. Angin
kedokteran membuat saya ingin cepat-cepat menyelesaikan skripsi dan segera
berpindah kapal. Untung nahkoda kapal saya (baca: dosen pembimbing saya)
seorang yang sangat perfeksionis. Saya beruntung endapat dosen seperti beliau
hingga akhirnya saya bisa menyelesaikan skripsi saya dengan nilai kursii, :D
(you know what I mean,hehehe)...skripsi selesai, perjalanan baru dimulai. 4
hari setelah sidang skripsi, saya fokus belajar materi anak SMA,MIPA semuanya
plus TPA. Berasa amnesia ketika ketika mengerjakan mapel lain selain
kimia,hehe. Dulu saya bisaa,, kenapa sekarang tidakkkkk,, arghhhh. Soal –soal
saya kerjakan dengan maksimal, dan berdoa. Banyak soal yg saya lupa. Teori
sayya hanya begini: “untk masuk kedokteran pasti dibutuhkan jumlah jawaban
benar yg banyak, untuk mendapatkan jawaban benar yg banyak, saya harus menjawab
soal dengan banyak pula” padahal ada aturan jika salah ada pengurangan? So?
Pikiran saya, kalo saya jawab Cuma sedikit alias sebisa saya, pasti saya tdk
ketrima. Tapi kalo saya jawab lebih banyak, siapa tau jawaban saya benar, masih
ada kemungkinan 20%. :D. Dan alhamdulillah, saya lolos walau dengan status
cadangan.
Angin kembali bertiup, kali ini ke arah yang
berbeda. Karena suatu hal saya tidak jadi melanjutkan ke FK. Saya kembali ke
kapal pertama saya (baca: pend. Kimia). Di sini saya merasa blank, apa yang
harus saya lakukan ketika saya lulus. Saya rasa ini yang dinamakan nasi sudah
menjadi bubur. Saya teringat ada guyonan, kalo sudah jadi bubur, tambah opor
ayam, bawang goreng, kerupuk, dan jangan lupa sambal :D. Pasti jadi enak lagi.
Dan ini yang saya rasakan sekarang. Bubur ini akan saya jadikan bubur yang
istimewa (bubur abah odiel mah lewat,) kalo di tivi ada super bubur, ini Hyper
bubur(???). Bagi saya godaan untuk pindah jurusan itu seperti opor ayam nya, pelengkap
lah. Perjuangan skripsi itu krupuknya yang bikin kriiiiiuuk, bawang goreng itu
temen2 saya (koala, lalalala) kok bisa?? Ya bisalah, kan saya yang nulis,haha,
dan sambal itu perjuangan stelah lulus. Ditolak apply pasti kecewa, kayak
sambal yg rasanya pedes. Tapi kalo nggak pake sambel rasanya juga kurang sedap
to,hehehe (hadeh, puasa puasa malah ngomomgin makanan :D,hahaha)
Jadi intinya, pasti kita semua pernah bikin bubur,
entah disengaja maupun tidak. Jangan dibuang, (dikasih saya saja, lhoo... :p)
buatlah bubur itu menjadi bubur super yang istimewa, terserah imajinasimu, di
buat pizza juga boleh (kalo bisaa), :D
Sudah ya, saya ngantuk, dua malam satu hari sy tdk
tidur (tidur sih, Cuma 4 jam) gara2 lembur something. Doakan sukses ya :D.
Sukses buat kita semua. See you.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar