Melanjutkan postingan 2 tahun yang lalu, wkwkwk, kalo lupa silakan buka sini . Pertama kali nulis 14 November 2015 dan melanjutkannya 19 Juli 2017. Mik :,)
Sekitar pukul 8 pagi waktu Singapore kami sampai di terminal terakhir. Sekarang saatnya kami mencari hostel kami, di Footprints. Dan, taraaa, ini tidak semudah yang kami bayangkan. Kami jalan asal aja, dan akhirnya kami bertanya kepada warga lokal. Mungkin karena mereka terbiasa mandiri, ketika pertama kali ditanya apakah tahu hostel footprints, dia menjawab coba cek gps. Dan kemudian kami terdiam sebentar, lalu dia langsung bilang I see, wait. Dia segera sadar kalo kami backpacker yang sedang nyasar, hahaha. Kemudian di cek kan, dan ternyata tidak jauh.
(Salah satu sudut ruang lobi Footprints)
Kami ternyata mengambil jalan yang salah, huhuhu. harusnya ke kiri kami malah ke kanan. Sampai di hostel, kami istirahat di lobi, karena kami baru bisa check in jam 12 siang. Kami ditawari sarapan oleh petugas hostel. Sistem sarapan di sini adalah self service, ada roti tawar, selai berbagai rasa, sereal, dan susu. Kita bebas mengambil seberapa banyak sarapan kita. Lalu kita juga harus mencuci sendiri piring yang sudah digunakan. Kami agak lama duduk duduk di lobi, cuaca singapur agak panas dan di lobi ada ac jadi dingin haha. Kami mandi sebentar di toilet yang ada di lobi sekalian ganti baju, lalu jam 11 kami pergi berjalan jalan di sekitar hostel. Tas backpacker kami titipkan di hostel :). kami cuma membawa tas selempang yang isinya, pasport, dompet, air minum, hp, dan sedikit snack :) Kami jalan jalan di sekitar hostel, hanya mengikuti kemana kaki melangkah.
(Singapura yang bersih dan cantik)
(Salah satu kuil yang ramai di kunjungi)
Kebetulan di Singapura sedang hari libur, yaitu peringatan Deevali (entah tulisannya benar begini atau nggak,hehe), Hari besar agama Hindu sepertinya. Kuil-kuil sangat ramai di kunjungi dan jalan-jalan penuh dengan orang India menggunakan busana tradisional mereka. Setelah itu kami kembali ke hostel untuk check ini, karena kami baru bisa check in jam 14.00. Setelah istirahat sebentar kami mencari makan siang di sekitar hostel. Teman saya pernah cerita bahwa di belakang hostel ada makanan Indonesia dimana yang jual juga orang Indonesia, haha. Di Singapura kita tidak bisa asal membeli makanan, karena tidak semua makanan yang dijual adalah makanan halal, berbeda dengan di Malaysia. Kami membeli soto ayam dengan harga $4 singapur, kurang lebih 40rbuan lah, haha. Kalo di Indonesia sudah dapat soto daging 4 mangkok :D
(Soto ayam Pak Ali (kalo tdk salah))
Perjalan berlanjut, kami menuju ke Merlion Park, itu lo yang ada patung singa air mancur. Kami sempet beberapa kali bertanya kepada orang di sekitar bagaimana caranya menuju ke sana. Kami juga sempet tanya ke petugas. Jam jam pulang kerja MRT sangat ramai dan orang berjalan sangat cepat. Terlihat sekali budaya kerja orang Singapura. Jarang terlihat orang yang berjalan santai. Nah, mungkin terbawa suasana dengan orang sekitar, kami terburu buru juga dan akhirnyaa, taraaa kami terpisah. So sad sih, mbolang pertama kali di Singapura dan Saya akhirnya get lost alone. Ini gara-gara kami memburu MRT. Akhirnya pas kami buru-buru masuk kereta, saya berhasil masuk, namun 2 teman saya gagal masuk ke dalam kereta. Dan akhirnya saya berhenti di stasiun berikutnya. kami sempat kode-kodean kalo ketemu di stasiun berikutnya. Saya menunggu beberapa saat, satu kereta lewat, saya lihat teman2 saya belum terlihat. kereya kedua lewat, masih nihil, dan akhirnya kereta ketiga juga nihil. Wah ini apajangan2 saya yang salah tujuan ya:(. Ini terjadi sebenernya karena rencana trip 4 hari, saya planning yg di malaysia, nah bagian negara Sgs, temen saya yg bikin ittenary,haha. Yah, pelajaran bahwa kalo meh mbolang beregu, semua anggota tim harus tau mau kemana, haha. Kami waktu itu mulai ngelab sih, jadi memang agak mencuri curi waktu.
(salah satu stasiun MRT)
(lukisan di lorong-lorong bawah tanah)
(lukisan di lorong-lorong bawah tanah)
Akhirnya saya jalan keluar dan mencoba mencari merlion park, zonk. saya muter2 pertokoan dan kantor2 yang besar. Saya amati mbak-mbak karyawan di Singapur ini banyak yang mirip anggota SNSD lo, cantik-canti, hahaha. yok mas mas, liburan cuci mata. Setelah beberapa kali naik MRT dan tanya petugas, berjalan agak ngawur2 juga, akhirnya sampai di merlion park. ALhamdlillah, saya coba cari temen2 saya. Duh mereka kok nggak ada, kemana ya? mereka sudah sampai sini apa belum. maklum kami low budget backpacker, jadi kami nggak punya nomor singapur untuk saling menghubungi. Saya agak lama di merlion park, sempet ketemu sama anak Surabaya yang lagi jalan-jalan bersama cowoknya dan ajudannya. wah anak jenderal ni, haha. Akhirnya saya balik sendiri ke hstel dan berharap bertemu teman-teman saya.
(Saya pas nyasar >.<)
Sekitar jam 8 saya sampai di hostel, di lapangan dekat hostel masih sangat ramai. Di sana banyak warga India yang berkumpul sambil makan dan "minum" namun disini mereka sama sekali tidak mengganggu pajaln kaki lainnya. Ini mungkin karena perayaan Deevali. Meskipun suasana agak "horor" bagi saya, tapi it is totally save. Saya kayak invisible man ketika lewat di dekat mereka. Saya bertanya ke resepsionis dan temen2 saya belum kembali, huhuhu. 15 menit kemudian temen-temen saya datang, dan kami bereuni kecil, ada yang sampai kakinya lecet-lecet kebanyakan jalan. Di sana kami bertemu dengan Angga anak AMIKOM jogja yang juga lagi backpackeran haha. Dia bilang katanya sempet ketemu saya di staisiun kereta, dengan muka lelah dsb (emang iya, lagi nyasar bro). Kami pergi makan malam bareng, nyari yang deket-deket hostel, ada masakan india yang halal. Nasi goreng.
(dari kiri ke kanan, wiji, ika, saya, angga)
(nasi goreng sama blueband haha)
Selesai makan, kami balik ke histel, lalu mandi, terus tidur. Besok pagi kami berencana ke Sentosa Island.
It's my place to share what I feel, what I have and what I think, Be yourself and find a unique side of you,, Taare Zamen Paar,, Every person is unique
Jumat, 21 Juli 2017
Rabu, 19 Juli 2017
Rindu
I am not good enough to start a conversation. I really wanna talk to you, but I dont know what I should ask first. This is my problem, my big problem why I dont get along well with any men to start a seriuous relation. If you know what I feel. It is hard for me to believe and trust any men, some moments give me a bad experience about someone who just said that he was single and we are closer each other and at the end I found fact that he already had a special girlfriend. That is why I dont like to be too close to someone, especially men. Moving on from that is too hard for me. When I said I believe in you, its mean that I alrady give all of my trust and my heart to you. Whatever people said about you, I will not be bothered as long as I did not find what they said. Then you can explain to me what is the truth.
Sometimes, I just want to say, Hi, I like you, what about you. If I a men, I am sure that I will said that. I have a faith that a men will proposed her girl anytime when he already believe in her 100%. Even they have a job or not. So, sometimes I just like to say, If I a men :D. IIts okay for me if my proposal will be accpeted or not, since I already said what I have to said. When I know the answer then I will go on the next step, whether to the next step of relationship or find another girl.
Many men will yell at me, proposing a women is not as easy as you think. Come on, dont make it harder, I am a women. Just do what you to do. Ask us. Some woman are too introvert, either I am. I do believe that if you proposed a women, they will accpet it as long as you do it sincerely with all of you hearth.
So, fighting everyone.
Happy proposing for men and happy waiting for the women >.<
Sabtu, 08 Juli 2017
Berbakti pada negara dan orang tua (serta Mertua)
10 Juli 2014, saya wawancara LPDP dan reviewer bertanya: "jika lulus nanti mau jadi apa?" "Saya ngin jadi dosen pak, saya ingin mengajar di universitas2 di daerah saya, di sekitar Blitar. Jadi setelah lulus saya akan mendaftr di universitas yang ada di Blitar, Kediri atau Tulungagung".
3 tahun kemudian, 21 Februari 2017 saya ikut tes dosen di STTN BATAN dan saya tidak lolos tes tulis. Kemudian 14 Juni 2017 saya kembali tes di IAIN Tulungaung. setelah lolos tahap 1, saya lanjut di wawancara dan alhamdulillah kembali lolos. meski belum resmi ketrima dan hanya sebagai DLB atau dosen luar biasa, sepertinya apa yang saya ucapkan, bisa saya laksanakan :D
Selama SMP saya gratis membayar SPP selama 5 semester (saat itu peringkat 1-3 paralel gratis bayar SPP selama 1 semester dan saya sempat dapat uang pembinaan sekian ratus ribu rupiah, tepatnya lupa berapa), kemudian SMA jsaya jadi siswa yang just so so. Lalu saat kuliah S1 saya mendapat beasiswa Outreach, kalo sekarang semacam bidik misi, jadi kuliah full gratis 4 tahun plus dapat biaya hidup bulanan. Kemudian S2 saya mendapat beasiswa LPDP kuliah gratis, plus biaya hidup dan segenap tunjangan pendidikan lainnya. Begitu banyak yang sudah negara berikan kepada saya. Lalu apa yang sudah saya berikan pada negara Indonesia?
Mungkin orang yang membaca ada yang berfikiran, huft dapet beasiswa gitu aja ditulis semua, dipamer pamerin. No, saya nggak pamer. Saya sedang flasback. Mungkin akan adil jika saya pergi ke luar Jawa dan mengabdi kepada rakyat Indonesia yang berada di daerah terluar. Namun saya menyadari bahwa, saya pribadi punya tanggungan utama untuk berbakti pada orang tua (dan mertua saya nantinya). Untuk saat ini saya rasa, stay di rumah sambi bekerja dan mencari jodoh adalah pilihan terbaik untuk saya :D
Saya menepati janji saya untuk kembali ke daerah saya untuk mengabdi dan reviewer mengaminkan perkataan saya waktu itu. Beliau bilang "bagus ya kalo gitu, mau kembali ke daerah sendiri dan membangun daerah". Yes sir. I will do it. berbakti pada negara dan orang tua (serta mertua) bisa berjalan secara beriringan bukan :)
Berbakti untuk negeri penting, namun ingat orang tua (dan mertua) juga penting. :D
nb: kata mertua dalam kurung karena saya belum punya mertua sampai sekarang. ada yang mau mencarikan? hehehe :D
Langganan:
Postingan (Atom)