Pernah dengar
tentang mantan presiden RI BJ. Habibie?
Beliau adalah salah satu orang paling cerdas di dunia. Beliau merupakan seorang
ahli dalam merancang dan merakit pesawat terbang. Setelah pabrik pesawat
Indonesia ditutup, beliau hijrah ke jerman untuk meneruskan karier beliau di
sana. Beliau sempat kembali ke Indonesia dan menjadi seorang presiden, namun
pemerintahannya hanya bertahan beberapa saat saja. Ketika berbicara, beliau sering
melompat-melompat dari satu bahasan ke bahasan yang lain, hal ini dikarenakan
kemampuan berpifikir beliau yang lebih cepat sehingga belum selesai membahas
satu topik, beliau sudah beralih ke topik lain.
Tidak diragukan
lagi bahwa presiden BJ habibie memiliki tingkat kecerdasan yang sangat tinggi.
Merancang sebuah pesawat bukan merupakan suatu pekerjaan yang sulit, tapi
sangaattt sulit J. Jika
kita melihat keadaan keluarga pak BJ habibie, beliau hanya memiliki seorang
istri. Kehidupan keluarga beliau juga tidak pernah terserang gosip huru hara
rumah tangga, orang jawa billang kehidupan keluarga beliau adem tentrem.
Dilihat dari
fakta-fakta tersebut sekilas bisa
dilihat ada hubungan antara tingkat kecerdasan dengan tingkat kesetiaan
seseorang. Semakin tinggi kecerdasan seseorang, maka akan semakin tinggi pula
kesetiaan seseorang. Ada korelasi yang positif antara kedua variabel ini. Berikutnya
kita akan mambahas fakta-fakta yg akan mendukung pendapat ini.
Profesor BJ
habibie menjadi sangat terpukul ketika ainun, istri beliau meninggal dunia.
Info selengkapnya ttg ini bisa anda baca di postingan saya yang lalu tentang
Kisah Inspiratif Prof. BJ Habibie. Dua minggu setelah kepergian sang istri,
profesor mengalami depresi, beliau memanggil manggil nama istrinya. Akhirnya setelah
berkonsultasi dengan dokter, ada dua pilihan yang ditawarkan, yaitu mendapatkan
perawatan atau beliau menulis sebuah buku. Akhirya beliau menulis sebuah buku
yang berjudul ainun. Dari sini terlihat bahwa Prof. BJ habibie sangat setia
kepada istrnya.
Fakta berikutnya,
saya teringat ketika mengikuti satu mata kuliah, yaitu ikatan kimia oleh Prof.
Effendy. Hingga saat ini beliau merupakan seorang visiting research di sebuah
universitas GO8 di Australia. Beliau mendapatkan gelah P.hD dari Western
University of Australia. Saat itu bapak bercerita tentang keluarganya, beliau
masih memiliki seorang anak yang masih berumur 5 tahun. Pada saat bercerita
tentang keluarganya, sangat terlihat bahwa beliau sangat mencintai keluarganya.
Prof. Effendy
juga pernah bercerita tentang teman2 beliau yang juga mengadakan penelitian di
Australia. Saya sedikit lupa namanya, seorang ahli kimia katalis akhirnya
menjadi sukses berjat sang istri. Saat itu sang suami, seorang kimiawan sedang
ulang tahun. Mereka merupakan keluarga dengan ekonomi biasa. Setelah bekerja
tambahan, sang istri mengumpulkan uang dan membelikan sang suami sebuah buku
tentang suatu unsur, kalo tidak salah berilium. Sang istri membeli buku itu
karena buku tersebut harganya bisa dijangkau sebab buku tersebut tipis, jumlah
halamannya sedikit. Sang suami sangat senang mendapatkan buku tersebut. Beliau
terpacu untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai unsur tersebut. Buku
kimia yang masih tipis menunjukkan bahwa penelitian di bidang itu masih sangat
minim. Dann akhirnya sang suami sukses menemukan bermacam-macam katalis dari
unsur tersebut yang bisa digunakan untuk dunia industri. J, Karyanya menjadi terkenal dan banyak
dipatenkan.
Prof. Effendy
juga bilang bahwa teman-temannya sesama Proffesor di Australia memiliki
kehidupan rumah tangga yang harmonis. Prof. Allan White, Marie Currie, dan
masih banyak lainnya.
So, dari semua
penjelasan di atas, bagaimana tingkat kecerdasan anda bisa ditentukan dari
seberapa loyalkah anda. Secara logika, mungkin hal itu benar karena orang yang
pandai tidak akan mengambil resiko resiko untuk merusak sesuatu yang sudah
berjalan dengan baik. Banyak waktu yang terbuang jika harus digunakan untuk
mencuri curi waktu sms an dengan orang X, ketemuan dengan orang X, dll. Mereka
sangat menghargai waktu. Karena ketika sudah masuk ke dalam dunia yang mereka
tekuni, mereka seringkali menghabiskan waktu yang lama, sehinga waktu bersama
orang-orang tercinta menjadi sangat berharga.
So, seberapa
cerdaskah anda?? J
wah... yang kali ini keren postingannya....
BalasHapuslike this yooo...
tp, itu contohnya kan yang sudah beristri semua jenk...
jd mreka bisa melepaskan semua rasa cinta dan ambisinya untuk istri atau suaminya,kalo yang belum punya pasangan hidup ada kah contoh orangnya yang sukses juga?
kesimpulan sementara : nikah dulu, baru sukses... heheehe
terima kasih mas broo,,
Hapuswahh,, dari comentnya ada makna tersirat:"postingan yg dulu2 kok GJ??" hehehe,
sebenarnya ada mas contoh2nya untuk orang yg belum menikah, coba cek teman2 anda, pasti ada :)
aku nulis ini terinspirasi dari teman2 satu kelas soalnya mas,,hehe