Selasa, 02 Desember 2014

Pengalaman dan Tips Seleksi Wawancara dan LGD Beasiswa LPDP

Pertama saya ucapkan selamat kepada rekan-rekan semua yang telah lolos tahap seleksi administrasi beasiswa LPDP. Tahap yang harus anda lalui berikutnya adalah seleksi wawancara dan LGD (Leaderless Grup Discussion). Kedua tahap ini dilakukan secara bersama, namun biasanya dilakukan selama dua hari berturut-turut. Jadwal wawancara biasanya akan di email sekitar seminggu setalah pengumuman kelulusan tahap administras. Jadi buat teman-teman yang belum mendapatkan jadwal wawancara, sabar dahulu, pasti akan dapat kok :)

Sambil menunggu jadwal wawancara, sangat disarankan agar teman-teman mulai mempersiapkan amunisi wawancara dan Leaderless Grup Discussion (LGD). Berperang pasti perlu strategi bukan. Yang penting anda harus tahu siapa diri anda sendiri, dan kenapa LPDP harus membiayai anda. LPDP tidak mematok kuota tertenju jumlah peserta yang lolos. Jadi asalkan nilai wawancara dan LGD sudah melewati batas yang sudah ditentukan, maka kita pasti lolos. Persaingan di sini adalah hanya dengan diri sendiri. Mampu atau tidak mampu. Para reviewer hanya coba menggali kemampuan kita, nah disinilah ajang kesempatan teman-teman untuk menunjukkan potensi yang dimiliki oleh teman-teman.


Pengalaman saya dulu, kira-kira 6 bulan yang lalu, Saya mendapatkan jadwal interview di Surabaya, tepatnya di Rektorat Unair Kampus C, lantai 4, tanggal 10-11 Juli 2014. Tanggal 9 Juli saya berangkat ke Surabaya. Keesokan harinya, jam 07.00 saya sudah standby di lantai 4 rektorat Unair. Hari pertama, tgl 10 Juli saya mendapatkan jadwal wawancara LPDP pukul 14.30. Jadwal saya maju beberapa menit karena ada beberapa peserta yang pindah jadwal dan waktu atau durasi wawancara yang berbeda-beda antar peserta (rata-rata 45 menit). Banyak peserta yang kurang dari waktu tersebut dan banyak pula yang lebih dari waktu tsb. Saya sendiri waktu wawancara sekitar setengah jam saja. 

Pada saat pertama kali dipanggil untuk masuk, ternyata panitia salah memanggil peserta yang seharusnya bukan saya. Saya sudah sempat duduk di hadapan reviewer kemudian harus kembali keluar lagi karena seharusnya bukan urutan saya. Saya pun keluar ruangan, namun ternyata mas atau mbak yang seharusnya urutannya di atas saya ternyata tidak ada di tempat. Alhasil, saya kembali masuk ke dalam dengan interviewer yang sama. Bapak dan Ibu interviewer tersenyum-senyum, begitu juga saya. Saya yakin interviewer ini tau kalo saya sebenarnya sangat nervous sekali. Interviewer terdiri dari 3 orang, 2 orang bapak dosen, dan seorang ibu psikolog. Overall beliau semua sangat ramah bagi saya (mungkin karena kejadian salah panggil yg jelas pasti bikin saya tambah nervous). Beberapa kali saya browsing tentang interview dan sebagian ada yang bercerita bahwa interviewernya ada yang terkesan galak, menghakimi, dst. Namun bagi saya interview ini santai sekali. Sama sekali tidak ada kesan menghakimi. 

Proses interview dimulai dengan perkenalan diri. Saya memperkenalkan diri saya, nama lengkap, universitas sebelumnya dan universitas tujuan. Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang saya ingat:


1. Arti Nama Saya. Saya sebenarnya tidak tahu pasti, hanya saya tahu bahwa Rahayu itu adalah selamat. Orang tua saya pasti berharap saya selalu berada dalam keselamatan. 

2. Alasan ingin lanjut S2 di bidang kimia murni, padahal basic S1 saya adalah pendidikan kimia.Bidang saya adalah pendidikan, saya merasa senang mengajar. Oleh karena itu saya ingin melanjutkan S2 murni agar saya bisa menambah memperdalam dan memperkuat materi saya. Seorang pendidik tidak hanya harus tahu bagaimana cara mengajar, namun juga materi yang akan di ajarkan. 
3. Kenapa saya harus memberi anda beasiswa LPDP. 
4. Waktu kuliah ikut organisasi apa saja, dan apa saja yang anda lakukan di sana.
5. Hobbi anda apa. Saya kebetulan suka nonton sepakbola EPL, dan kami sempat mengobrol tentang sepak bola, juara EPL musim ini, peringkat kedua siapa, apa pendapatmu tentang Cristiano Ronaldo (reviewernya sempat salah sebut bahwa CR7 dari Spanyol, lalu saya pastikan dari portugal), pelatih favorit, dan bagaimana pendapatmu tentang Jose Mourinho. Sesi pertanyaan ini benar-benar membuat saya I'm free :D topiknya saya banget soalnya.
6. What is your biggest weakness? disini saya diminta jawab pakai bahasa Inggris juga (saya apply DN)
7. Kegiatan seni apa yang anda lakukan. Saya kebetulan seni lukis
8. Wah, berarti tidak ada kesenian yg bisa ditampilkan ya, misalnya tarian atau menyanyi? "saya tidak jago menyanyi pak, tapi saya bisa menyanyi (saya yakin semua orang bisa menyanyi kan :D) dan terakhirnya akhirnya saya menyanyi lagu daerah "prau layar" 

Saran saya saat interview:

1. Persiapkan banyak-banyak pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan. 
2. Jawablah semua pertanyaan interviewer dengan jujur.
3. Biasanya saat nervous, bada kita akan melakukan gerakan-gerakan yang tidak disadari, seperti menggoyangkan kaki, tangan,dll. Cobalah fokus, cubit tangan anda sendiri dan usahakan bisa tetap terlihat tenang (5 menit pertama saya sempat duduk dengan menggoyangkan kaki, lalu saya cubit tangan saya supaya tetap fokus)
4. Senyum ikhlas. Apa yang terjadi biarlah terjadi :)
5. Hafalkan lagu nasional seperti padamu negeri, dll (ada sebagian yang diminta menyayi lagu nasional) dan juga lagu daerah anda (bukti bahwa anda cinta Indonesia dengan mencintai kebudayaan daerah)
6. Ada beberapa pertanyaan yang bersifat agak pribadi seperti seputar pernikahan, masa depan, kondisi keluarga.
7. Banyak berdoa agar diberi ketenangan saat ujian wawancara :)

Hari kedua LGD, kami berenam masuk ke dalam ruangan. Kami diberi artikel dan disuruh diskusi. Bagaimana jalannya diskusi kami sendiri yang mengatur, mulai dari moderator, notulen, dll. Hasil browsing saya, LGD ini kita akan dinilai bagaimana cara mengeluarkan pendapat, bagaimana menerima pendapat orang lain. 45 menit berlalu dengan cepat. Topik kami waktu itu adalah JIS. Saran dari saya, begitu waktu dimulai, langsung saja kita tentukan notulen dan moderator. Waktu 45 menit memang sepertinya lama, namun ketika sudah diskusi, waktu tersebut menjadi sangat cepat. Disini yang dinilai bukan bagaimana kita mendominasi suatu diskusi, namun bagaimana kita bekerja sama dalam tim. Saya sendiri waktu itu tdk menjadi notulen maupun moderator. Namun saya tetap mengeluarkan pendapat dengan sewajarnya. Mulailah mengeluarkan pendapat, dengan memuji pendapat orang lain. "Pendapat saudara A sangat baik, (namun jika melihat kondisi di lapangan, mungkin kita juga perlu mempertimbangkan bla bla bla .... / jika dilihat dari bidang saya, bidang bla bla bla, kita harus mempertimbangkan bla bla bla....)" Pendapat kita tidak harus diterima oleh semua orang untuk dapat lolos LGD. Saya sendiri pro kemarin, namun kesepakatan kelompok adalah kontra,hehehe. 


Semoga tema-teman semua diberi kelancaran dalam tes wawancara dan LGD dan menjadi keluarga besar LPDP. Jika sudah lolos ini, tinggal tahapan terakhir yaitu PK. PK sangat menyenangkan, namun pantang untuk diulang :D

3 komentar:

  1. Terima kasih kunjungannya mas, salam kenal :) pasti mampir ke sana mas/

    BalasHapus
  2. Halo, salam kenal saya arum kebetulan saya lolos seleksi administrasi dan minggu depan wawancara. Saya agak nervous karena menurut saya persiapan saya kurang maksimal, sedankan teman2 yang lain sering melakukan pertemuan utk berdiskusi, sy hanya ikut sekali karena jam kerja kantor saya yang sampa malam. Ada tips buat nggak nervous? Biasanya kalau dosen bertanya soal apa ya> terima kasih. Oiya kalau berkenan bisa dibalas via email, terima kasih arumprastyaningrum92@gmail.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf baru balas mbak,, emailnya sudah kan tapi, hehehe

      Hapus