Senin, 15 Oktober 2012

Contoh LKS Tata NAma Senyawa


Tata Nama Senyawa Biner

Senyawa biner, yaitu senyawa yang terbentuk dari dua  unsur .
1.      Senyawa biner dari logam dan non logam.
Tabel 1. Ion negatif  berserta  namanya
Ion Negatif (Anion)
         Ion Negatif (Anion)
      F-                fluorida 
         H-                  hidrida
      Cl-               klorida
         O2-           oksida
      Br-               bromida
         S2-            sulfida
      I-                  Iodida
         N2-           nitrida

Tabel 2. ion positif  beserta namanya
Ion Positif (Kation)
Ion Positif (Kation)
   Na+         Natrium
   Cu        tembaga (I)
   K+           Kalium
   Cu2+        tembaga (II)
   Ag+         perak
   Fe2+         besi (II)
   Mg2+       Magnesium
   Fe3+         Besi (III)
   Ca2+        kalsium
   Co2+        kobalt (II)
   Zn2+        zink
   Co3+        kobalt (III)
    Ni2+       nikel
   Sn2+         timah (II0
    Al3+       Alumunium
    Pb2+       timbal (II)
    Cr3+       kromium
    Pb4+       timbal (IV)

Penamaan  senyawa biner antara logam dan non logam dapat dilakukan dengan cara berikut:
·         Tuliskan nama unsur logam, kemudian diikuti nama unsur bukan logam dengan tambahan akhiran –ida.
    Nama unsur logam
 
 


KCl     = Kalium klorida

 

                                          Nama Unsur
                                    bukan logam  +   “ida”




Contoh: Nama senyawa dan beberapa senyawa
Senyawa
Nama Senyawa
Li2O
Litium oksida
NaBr
Natrium bromida
KCl
Kalium klorida
BaCl2
Barium klorida
ZnO
Seng oksida
Al2O3
Alumunium oksida
CsI
Cesium iodida

·         Unsur-unsur logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis. Bilangan oksidasinya ditulis dengan angka romawi.
Contoh:
Nama beberapa senyawa dengan bilangan oksidasi lebih dari  satu
Unsur
Bilangan oksidasi
Senyawa
Nama senyawa
Cr
+2
CrO
Kromium (II) oksida

+3
CrCl3
Kromium (III) Klorida
Fe
+2
FeS
Besi (II) sulfida

+3
FeF3
Besi (III) fluorida
Co
+2
CoI2
Cobalt (II) iodida

+3
Co2O3
Cobalt (III) oksida
Cu
+1
CuI
Tembaga (I) iodida

+2
CuCl2
Tembaga (II) klorida
Pb
+2
PbBr3
Timbal (III) bromida

+4
PbO2
Timbal (IV) oksida


2.      Senyawa biner yang terbentuk dari dua unsur non logam.
Penamaan senyawa secara umum sama dengan senyawa biner dari logam dan bukan logam. Yaitu dengan menuliskan terlebih dahulu unsur dengan bilangan oksidasi positif kemudian diikuti unsur dengan bilangan oksidasi negatif dan akhiran "ida”. Penulisannya berdasarkan urutan
B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Jumlah masing-masing atom dalam rumus senyawa harus ditandai dengan Awalan. Angka Yunani.
mono   = 1                   tetra     = 4                   hepta   = 7                   deka    =10
di        = 2                   penta   = 5                   okta     = 8
tri         = 3                   heksa   = 6                   nona    = 9      
Contoh:
            - CO    = karbon monoksida
            - N2O   = Dinitrogen monoksida
            - PCl3   = Fosfor triklorida
            - SF6    = Sulfur heksafluorida.

Latihan Soal 1
1.      Tulislah nama senyawa dengan rumus kimia sebagai berikut :
a.       PCl3                                               e.  BaO
b.      AlCl3                                             f.   N2O3
c.       N2O                                               g.   Al2O3
d.      Ag2O                                             h.   NO
2.      Tulislah rumus kimia senyawa berikut :
a.       fosforus triklorida                         e.   sulfur trioksida
b.      karbon tetraklorida                        f.   difosforus trioksida
c.       dinitrogen trioksida                       g.   diklorin heptaoksida
d.      silikon dioksida

3.      Senyawa yang Terbentuk dari  kation poliatomik dan anion Poliatomik
Tabel 3. ion positif  beserta namanya
Ion Poliatomik
          amonium
   K+           Kalium
   Ba2+        Barium
   Mg2+       Magnesium
   Ca2+        kalsium
  Sr2+         Stronsium
    Li+         Litium
    Al3+       Alumunium
    Cr3+       kromium
    Na+          natrium

Tabel 4. ion negatif  beserta namanya
Ion Poliatomik
           Nitrat
          Nitrit
            Sulfit
            Sulfat
          Posfat
          Karbonat
   ClO-         Hipoklorit
           Klorit
           Klorat
           Perklorat

Cara penamaan:
-          Penamaaan diawali dengan menyebut nama kationnya telebih dahulu, kemudian menyebutkan nama anion.
Contoh: Nama senyawa dan beberapa senyawa
Senyawa
Nama Senyawa
NH4NO3
Amoinium Nitrat
MgSO4
Magnesium sulfat
Na2CO3
Natrium kabonat
K3PO4
Kalium posfat

Latihan Soal 2
1.      Tulislah nama senyawa dengan rumus kimia sebagai berikut :
a.       AlPO4                               e.  BaCO3
b.      KClO3                              f.  Ca3(PO)4
c.       Na2SO4
d.      Mg3(PO4)2
2.      Tulislah rumus kimia senyawa berikut :
a.       Amonium sulfat
b.      Kalium nitat
c.       Ammonium posat
d.      Alumunium karbonat

Kesimpulan :
A.    PENAMAAN SENYAWA BINER
a.       Ion dengan anion dan kation sederhana.
·         Kation dan anion sederhana adalah kation dan anion dari atom logam yang hanya mempunyai satu jenis muatan.
·         Penamaan dari senyawa biner ini diawali dengan penyebutan nama kationnya terlebih dahulu, lalu nama anionnya disebutkan kemudian.
·         Penamaan senyawa ionik, jumlah kation dan anion yang terdapat dalam senyawa tersebut tidak perlu disebutkan.

Tabel 1: Nama Senyawa Biner dengan Anion dan Kation Sederhana
No
Senyawa Ionik
Nama Kation
Nama Kation
Nama senyawa yang terbentuk
1
NaCl
Na+
Cl-
Natrium klorida
2
KI
K+
I
Kalium klorida
3
CaS
Ca2+
S2-
Kalsium sulfida
4
Na3N
Na+
N3-
Natrium nitrida
5
MgO
Mg2+
O2-
Magnesium oksida
6
Mg3N2
Mg2+
N3-
Magnesium nitrida

b.      Ion dengan anion dan kation berbagai muatan.
·         Penamaan dari senyawa biner ini diawali dengan penyebutan nama kationnya terlebih dahulu, lalu nama anionnya disebutkan kemudian.
·         Penamaan senyawa dengan berbagai muatan, dapat dinamakan sesuai dengan nama trivial (tradisional) maupun nama sistematik (sesuai IUPAC)
·         Pada penamaan dengan nama tradisional, kation dengan muatan yang lebih sedikit diakhiri dengan akhiran –o, sedangkan kation dengan muatan yang lebih banyak diakhiri dengan akhiran –i.
·         Pada penamaan dengan nama sistematik, muatan dari kation disebutkan dengan menggunakan huruf romawi setelah penyebutan nama kation.

Tabel 2: Nama Senyawa Biner dengan Anion dan Kation Berbagai Muatan
No
Senyawa Ionik
Nama Kation
Nama Kation
Nama Senyawa yang Terbentuk
Trivial
Sistematik
1
FeCl2
Fe2+
Cl-
Fero klorida
Besi (II) klorida
2
FeCl3
Fe3+
Cl-
Feri klorida
Besi (III) klorida
3
FeO
Fe2+
O2-
Fero oksida
Besi (II) oksida
4
Fe2O3
Fe3+
O2-
Feri oksida
Besi (III) oksida
5
CuBr
Cu+
Br-
Kupro bromida
Tembaga (I) bromida
6
CuBr2
Cu2+
Br-
Kupri bromide
Tembaga (II) bromida
7
CoCl2
Co2+
Cl-
Kobalto klorida
Kobalt (II) klorida
8
CoCl3
Co3+
Cl-
Kobalti klorida
Kobalt (III) klorida


B.     PENAMAAN SENYAWA POLIATOMIK
a.       Ion dengan anion dan kation sederhana.
·      Kation dan anion sederhana adalah kation dan anion dari atom logam yang hanya mempunyai satu jenis muatan.
·      Penamaan dari senyawa biner ini diawali dengan penyebutan nama kationnya terlebih dahulu, lalu nama anionnya disebutkan kemudian.
·      Penamaan senyawa ionik, jumlah kation dan anion yang terdapat dalam senyawa tersebut tidak perlu disebutkan.

Tabel 3: Nama Senyawa Poliatomik dengan Anion dan Kation Sederhana
No
Senyawa Ionik
Nama Kation
Nama Kation
Nama senyawa yang terbentuk
1
KNO3
K+
NO3-
Kalium nitrat
2
Mg2(PO4)2
Mg2+
PO42-
Magnesium fosfat
3
Al2(SO4)3
Al3+
SO42-
Aluminium sulfat
4
(PH4)I
PH4+
I-
Fosfonium iodida
5
(NH4)2SO4
NH4+
SO42-
Amonium sulfat
6
NaHCO3
Na+
HCO3-
Natrium bikarbonat
7
Ca(HPO4)
Ca2+
HPO4-
Kalsium hidrogen fosfat

b.      Ion dengan anion dan kation berbagai muatan.
·      Penamaan dari senyawa biner ini diawali dengan penyebutan nama kationnya terlebih dahulu, lalu nama anionnya disebutkan kemudian.
·      Penamaan senyawa dengan berbagai muatan, dapat dinamakan sesuai dengan nama trivial (tradisional) maupun nama sistematik (sesuai IUPAC)
·      Pada penamaan dengan nama tradisional, kation dengan muatan yang lebih sedikit diakhiri dengan akhiran –o, sedangkan kation dengan muatan yang lebih banyak diakhiri dengan akhiran –i.
·      Apabila kation yang ada mempunyai lebih dari 1 muatan, maka penamaannya berdasarkan kation dengan biloks lebih kecil, dengan urutan hipo-...-it, …-it, …-at, per-…-at.
·      Pada penamaan dengan nama sistematik, muatan dari kation disebutkan dengan menggunakan huruf romawi setelah penyebutan nama kation.
Tabel 2: Nama Senyawa Poliatomik dengan Anion dan Kation Logam Berbagai Muatan
No
Senyawa Ionik
Nama Kation
Nama Kation
Nama Senyawa yang Terbentuk
Trivial
Sistematik
1
Fe(NO3)2
Fe2+
NO3-
Fero nitrat
Besi (II) nitrat
2
Fe(NO3)3
Fe3+
NO3-
Feri nitrat
Besi (III) nitrat
3
FeSO4
Fe2+
SO42-
Fero sulfat
Besi (II) sulfat
4
Fe2(SO4)3
Fe3+
SO42-
Feri sulfat
Besi (III) sulfat
5
CuNO3
Cu+
NO3-
Kupro nitrat
Tembaga (I) nitrat
6
Cu(NO3)2
Cu2+
NO3-
Kupri nitrat
Tembaga (II) nitrat
7
KClO
K+
ClO-
Kalium hipoklorit

8
KClO2
K+
ClO3-
Kalium klorit

9
KClO3
K+
ClO5-
Kalium klorat

10
KClO4
K+
ClO7-
Kalium perklorat



TATA NAMA SENYAWA ORGANIK

Senyawa organik adalah senyawa - senyawa karbon dengan sifat - sifat tertentu. Senyawa organik mempunyai tata nama khusus. Selain nama sistematis, banyak senyawa organik mempunyai nama lazim atau nama dagang.
Jumlah senyawa organik sangat banyak dan tata nama senyawa organnik lebih kompleks karena tidak dapat ditentukan dari rumus kimianya saja tetapi dari rumus struktur dan gugus fungsinya. Disini hanya dibahas tata nama senyawa organik yang sedehana saja.
a.       Senyawa organik paling sederhana hanya mengandung atom C dan H. Nama senyawa dimulai dengan awalan sesuai jumlah atom C dan diberi akhiran –ana.
b.      Senyawa organik penting lainnya ialah benzen(C6H6). Penamaan senyawa jika atom H diganti dengan atom/gugus lainnya


Latihan Soal 3

Pelajari informasi tentang tatanama senyawa organik sederhana.
Lengkapilah tabel berikut :

No
Rumus Kimia
Nama Senyawa
1.
CH4

2.

propana
3.

butana
4.
C2H4

5.
C3H6

6.
CH3COOH




Tidak ada komentar:

Posting Komentar