Minggu, 19 April 2015

Maka Nikmat Allah Manakah Yang Kamu Dustakan

Merasa bahwa apa yang sudah saya lakukan terasa sia-sia. Kemudian mulai merasa ragu dan mulai mencari-cari kesalahan diri sendiri. Kenapa harus begini dan begitu, seterusnya.

Ada beberapa hal yang mungkin sedikit susah untuk dijelaskan. Karena memang tak semuanya butuh penjelasan. Lakukan, dan perlahan kamu akan mengerti.

Pilihan ini sudah terencana sejak beberapa tahun lalu, step per step saya lalui dengan sungguh-sungguh. Selalu terbayang bagi saya sulitnya persiapkan semuanya, namun tak lupa bayangan jikalau saya berhasil melakukan apa uang saya lakukan.

Kodrat wanita memang sudah ditentukan, bahkan tak ada niat untuk melupakannya barang sejengkal. Mungkin yang terlihat saya terlalu mengejar prestasi atau mungkin karier. Saya percaya, semuanya butuh proses, bersakit-sakit dahulu lalu berenang-renang kemudian. Sebelum saya melabuhkan hati saya, saya percaya saya harus berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki diri saya agar kelak saya bisa memenuhi kodrat yang sudah dituliskan dengan sebaik-baiknya. Mempersiapkan masa depan, bukan sekedar masa depan saya sendiri, namun nanti yang akan menjadi tanggung jawabmu kelak.

Terbayang impian saya yang tidak terlaksana, menjadi seorang dokter. Jikalau intelektualitas saya tinggi, saya yakin pasti saya bisa meraihnya. Sayang, dengan otak yang pas pasan, dan ekonomi yang pas pasan pula, saya harus merelakannya. :)

Itu bukan akhir. Itu awal buat saya untuk mencari impian baru. Ingin menjadi apa dan apa kontribusi untuk orang disekitar saya.

Ketika impian baru sudah terpenuhi, menjadi kandidat master, tiba-tiba ada statemen lama yang mengganggu. :)

Ya, hidup memang tak selalu mulus. Selalu ada lika liku nya. Saya mengingat ingat apa yang sudah saya lakukan selama ini. Ribuan orang ingin mendapatkan posisi saya saat ini. Dan saya pasti sangat berdosa jika saya harus merasa menyesal. Ingat doa yang selalu saya panjatkan. "jika ini rejeki ku, maka izinkanlah aku untuk mendapatkan-Nya, jika bukan, saya ikhlas, karena saya tahu pilihan-Mu adalah pilihan terbaik"

Bersyukur dengan keluarga yang selalu mendoakanmu di rumah,
Bersyukur dengan keluarga besar yang selalu berdoa untuk kebaikanku
Bersyukur dengan keluarga besar LPDP yang selalu menginspirasi untuk berbakti pada negeri
Beryukur dengan keluarga rekan kuliah yang saling membantu dalam kesulitan belajar,

"Maka Nikmat Allah Manakah Yang Kamu Dustakan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar