Rabu, 13 April 2011

Tolong Dibaca,,

                                                                                                                                  Selasa, 20 July 2010
Sedikit Renungan,,,,,
Liburan masih 1 bulan lagi. Bosen ndx rumah lama2. Otak rasanya semakin membeku. Akhirnya ku tulis sedikit kisah ini untuk bahan renungan teman2 dan aku sendiir, selamat membaca:
Suatu hari, ada seorang balita berumur 1,5 tahun yang tinggal di Indonesia. Balita itu sedang belajar berjalan. Suatu ketika dia terjatuh karena tersandung kaki meja dan menangis. Apa yang dikatakan oleh orang tuanya??, “Oh, mejanya nakal ya, bikin adek jatuh. Sudah gak apa-apa adek,, apanya yang sakit?” kata sang ibu. Si balita tetep menangis. Sang ibu berkata lagi,”Ni mejanya udah dipukul, nakal,, bikin adek jatuh!”.
Kita terbang ke China, dan di sana juga ada seorang balita dengan usia yang sama sedang belajar berjalan. Kemudian terjatuh dan menangis. Sang ibu berkata,”Adek, sudah ya jangan nangis,, kalau terus nangis sakitnya apa sembuh?”
Kita terbang lagi ke daerah Arab, di kota Madinah, di sana kita kembali bertemu dengan balita yang sedang berjalan juga. Dia terjatuh dan menangis. Sang ibu berkata,”Adek, gitu aja kok nangis, Sayyidina Ali saja waktu perang kakinya kena panah gak nangis kok, masak adek Cuma gitu aja nangis?”
Dan akhirnya kita sampai di Negara terakhir, Israel. Di sana kita kembali bertemu dengan seorang balita yang sedang belajar berjalan dan terjatuh. Dia menangis. Sang ayah berkata,”Adek sudah jangan nangis, kalau kamu terus nangis kamu nanti saya kirim ke luar negeri. Masak orang Israel gitu aja menagis!”
Dari hasil jalan-jalan itu kita bisa melihat cara mendidik orang tua di Indonesia  dan beberapa Negara lain.  Pertama kita bahas cara mendidik orang China. Maksud kata2 orang tuanya adalah menangis tidak menyelesaikan masalah. Kita harus berfikir jernih dalam menghadapi suatu masalah. Kemudian Orang tua dari Arab, mereka berkata demikian supaya si Anak meneladani para kholifah yang memiliki pribadi yang luar biasa. Para pahlawan yang berjuang dan terluka sangat parah saja tidak menyerah, kenapa kita harus menyerah dengan masalah yang kecil ini. Kemudian Orang tua dari bangsa Israel, mereka berkata demikian karena pengaruh politik mereka. Mereka trekenal sebagai bangsa yang keras, sehingga anak-anak mereka dilatih untuk keras dalam mencapai tujuan mereka. Dan terakhir kita bahas cara mendidik Orang Indonesia.  Sejak kecil anak-anak memang sudah dilatih untuk menyalahkan orang lain. Selalu berusaha mencari kambing hitam untuk kesalahan yang dilakukan sendiri. Padahal si anak jatuh karena memang dia belum bisa berjalan. Terjatuh adalah wajar saat anak belajar berjalan, tapi kenapa meja yang disalahkan? Memang kaki meja bisa berjalan?? Maka tidah heran ketika dewasa moral mereka jatuh. Selalu saling lempar kesalahan hingga tidak bisa dibedakan mana yang benar dan mana yang salah.
So, temen2Q semua calon bapak-bapak, ibu-ibu, papa-papa, mama-mama, dan lain2, saatnya kita merubah cara pendidikan di Negara kita. Memang sulit kalau sekarang kita melakukan perubahan yang besar-besaran, karena kita memang belum  jadi apa2. Tapi tunggu 10 tahun lagi. Masa depan bangsa ada di tangan kita. Kalau tidak kita siapa lagi? Negara tetangga tidak mungkin melakukannya.  

4 komentar:

  1. lah, kok copas dari blog yg satunya..

    BalasHapus
  2. haha,, ya rencananya mau boyongan aja ke sini,,hehehe semua artikelnya diusungi ke blog yang ini aja..

    BalasHapus
  3. ow ngunu??

    Sekedar saran, backgroundnya jngan terlalu mencolok, sampek2 tulisane susah dibaca.

    BalasHapus
  4. ya ini tadi ngeditnya macet di tengah jalan,,,, sinyal naik turun,,

    BalasHapus